Semua orang tahu istilah untung dan rugi. Untung – rugi diperoleh dengan mengurangkan biaya ke penghasilan. Bila total biaya lebih kecil dari penghasilan maka untung; dan bila sebaliknya maka rugi. Simpel.
Tapi satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah orang awam rancu antara untung – rugi dengan surplus - defisit. Ada kecenderungan untuk menganggap setiap pengeluaran uang sebagai biaya; padahal boleh jadi pengeluaran itu adalah investasi atau down payment. Dan menganggap setiap penerimaan kas sebagai penghasilan, padahal boleh jadi pembayaran piutang dari customer.
Untung – rugi adalah istilah akuntansi, yaitu penghasilan dikurangi biaya-biaya yang terkait. Penghasilan diakui saat diperoleh, dan biaya diakui saat terjadinya. Intinya ada pada kapan dan seberapa penghasilan dan biaya yang harus diakui di periode tertentu.
Surplus – defisit adalah uang masuk dikurangi dengan uang keluar. Hasil dari pencatatan uang masuk dan uang keluar adalah laporan arus kas, bukan laporan laba-rugi. Walaupun tidak menunjukkan untung – rugi, laporan arus kas tetaplah penting karena menunjukkan kemampuan bisnis untuk membiayai proyek-proyeknya dan membayar kewajibannya.
CATATAN PENTING: Untung – rugi TIDAK SAMA DENGAN surplus – defisit. Untung – rugi menunjukkan kinerja perusahaan, sementara surplus – defisit menunjukkan posisi kas perusahaan. Kegagalan untuk membedakan keduanya membahayakan kelangsungan bisnis.
Berdasarkan waktunya, untung - rugi terbagi menjadi 2:
- untung - rugi proyeksi
- untung - rugi realisasi
Untung - rugi proyeksi adalah untung - rugi yang belum terjadi sehingga dihitung berdasar asumsi-asumsi dan metode perhitungan tertentu; biasanya dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan investasi; atau sebagai target yang harus dicapai.
Karena berupa proyeksi (ramalan) maka harus diperhatikan:
- asumsi yang digunakan haruslah relevan dan akurat.
- sebaiknya menggunakan 2 jenis asumsi, yaitu asumsi optimis dan asumsi pesimis.
- pahami karakteristik biaya (tetap, semi variabel dan variabel).
Untung - rugi realisasi adalah untung - rugi yang sudah terjadi dan dihitung berdasar dokumen-dokumen keuangan. Fungsinya adalah sebagai ukuran kinerja atau sebagai bentuk pertanggungjawaban keuangan.
* Laporan keuangan yang salah akan mengakibatkan pengambilan keputusan bisnis yang salah juga. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar