Minggu, 30 Desember 2018

Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan berisi laporan kinerja perusahaan dan posisi keuangannya. Analisis laporan keuangan adalah proses mengulas item, trend dan rasio-rasio keuangan untuk mendukung pengambilan keputusan ekonomi yang lebih baik.

Ada beberapa teknik analisis yang umum digunakan:
  • trend analysis
teknik ini menggunakan laporan keuangan periode sebelum-sebelumnya untuk memprediksi nilai/persentase dari item-item di laporan keuangan masa selanjutnya. Perhatikan penjelasan dari tiap kenaikan/penurunan yang terjadi dan analisa apakah penjelasan itu masih relevan untuk periode selanjutnya. Minimal diperlukan laporan dua periode untuk menjalankan teknik ini; tetapi jauh lebih baik bila lebih banyak periodenya; dengan catatan semua disajikan secara konsisten.
  • common-size financial analysis
teknik ini menggunakan laporan laba rugi dan neraca sebagai dasar analisisnya. Item di laporan laba rugi disajikan sebagai persen dari penjualan; sementara item-item di neraca disajikan dalam persen dari total asset.
  • financial ratios analysis
analisis ratio adalah membandingkan item-item berbeda di laporan keuangan dan memahami bagaimana hubungan antar item-item tersebut. Melihat ratio ini adalah cara tercepat untuk menaksir kesehatan finansial perusahaan dan memahami kondisi bisnisnya, seperti utang vs modal, profit margin, return of asset, inventory turnover, dan banyak ratio penting lainnya.
  • cost volume profit analysis
teknik ini mencoba memahami hubungan penjualan dengan harga pokok penjualannya. Harga pokok penjualan yang terdiri atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Pemahaman atas keduanya membantu perusahaan untuk memprediksi/menargetkan laba usaha (gross margin).
  • benchmarking analysis
teknik ini membandingkan kondisi perusahaan dengan kondisi pesaing, maupun kondisi industri secara umum. Atau bisa juga membandingkan dengan perusahaan lain yang skalanya mirip.
Penggunaan teknik ini menjawab pertanyaan seperti:
- apakah perusahaan memiliki daya saing?
- apakah perusahaan bertumbuh  sama/lebih baik dibandingkan industri?
- apakah ada kelemahan atau inefisiensi dibandingkan dengan pesaing yang bisa kita perbaiki?
Note: Perlu untuk memastikan bahwa data mengenai pesaing/industri digunakan menerapkan cara/metode yang sama dengan yang digunakan perusahaan, seperti: apa saja yang diukur, klasifikasi, item apa yang masuk dan yang tidak masuk, rumus yang digunakan.

Di luar dari teknik analisis tersebut di atas, sebaiknya kita membaca juga catatan atas laporan keuangan (notes to the financial statements) karena seringkali informasi penting justru ada di bagian tersebut.

Rabu, 18 April 2018

leader vs karyawan

Di dunia kerja ada istilah "karyawan" yang me-refer ke level paling bawah sampai dengan level Supervisor; dan ada istilah "management", biasanya me-refer ke level Assistant Manager sampai dengan Managing Director.

Fokus karyawan adalah melaksanakan kewajiban sesuai jobdesk dan menuntut hak-nya; sementara management akan lebih fokus ke keberlangsungan bisnis perusahaan. itu FIKSI-nya :)

..

Orang yang sudah level management, apalagi level Direktur seharusnya tidak berpikir "sekedar" menjadi karyawan. Direktur secara formal adalah leader, yang harus me-mantain bawahannya dan menjaga wibawa departemennya. Tapi sayangnya pada saat ini banyak orang yang karirnya terlalu cepat menanjak (dengan alasan apapun) sehingga belum mencapai kematangan pribadi yang dibutuhkan untuk posisi tersebut. contohnya:
  • Tidak apik untuk memarahi anak buah di depan karyawan departemen lain. Teguran/sanksi seharusnya dilakukan tertutup supaya harga diri anak buahnya tetap terjaga di mata perusahaan.
  • Membela wibawa departemennya, dengan memberikan argumen yang masuk akal ketika ada kritik, bukan malah menyalahkan anak buah. Kinerja anak buah adalah prestasinya juga, vice versa.

Selasa, 06 Maret 2018

Credit limit

Saat berbisnis tidak secara cash, maka ada resiko bahwa customer tidak membayar saat jatuh tempo.

Credit limit adalah jumlah uang yang dipertaruhkan perusahaan pada satu customernya.

Penentuan credit limit bukanlah hal yang exact, tetapi lebih ke sebuah seni. Dua customer dengan skala bisnis yang sama mungkin saja diberikan credit limit berbeda, itu terserah keputusan perusahaan (credit committee), dengan mempertimbangkan:

  • laporan jasa pemeringkat kredit
  • referensi bank
  • laporan keuangan customer
  • track record pembayaran sebelumnya
  • skala dan kebutuhan customernya
Dengan adanya credit limit maka perusahaan diuntungkan, karena:
  • mempercepat proses penjualan (selama credit limit masih tersedia, sales langsung di-approved)
  • menurunkan resiko piutang macet
  • sebagai alat monitoring penjualan, seperti halnya budget; contohnya saat kita sudah menetapkan credit limit tinggi tetapi yang dipakai hanya 20%-nya maka sangat mungkin masih ada potensi peningkatan sales sebesar 80%-nya.