Selasa, 09 Oktober 2012

Manajemen Kas (Cash Management)

Banyak bisnis yang tumbang disebabkan oleh jeleknya manajemen keuangan.
  
Salah satu yang sangat penting dan seringkali membuat bisnis kolaps adalah manajemen kas. Dengan memahami konsep dasar tentang kas dan arus kas, akan sangat membantu kita dalam merencanakan dan mengantisipasi akibat dari fluktuasi bisnis terhadap kas, sehingga operasi perusahaan bisa tetap berjalan lancar.

Kas adalah uang yang tersedia untuk digunakan bisnis. Ibarat manusia, kas adalah darah perusahaan. Bila perusahaan sampai mengalami "kurang darah" maka bisa dipastikan akan susah untuk bergerak. Persediaan barang dagang, piutang dan harta tetap adalah aset, tetapi bukanlah kas; walaupun bisa secara cepat dikonversi menjadi uang; karena itu nilai persediaan, piutang dan harta tetap harus selalu dikendalikan supaya tidak menyerap kas terlalu banyak dan menyebabkan perusahaan kurang darah.

Arus kas adalah pergerakan kas masuk dan kas keluar dari bisnis. Mengamati kas masuk dan kas keluar adalah tugas wajib manajemen yang cukup menantang agar bisnis tetap bisa berjalan.

Arus kas positif artinya kas masuk lebih besar daripada kas keluar; ini adalah salah satu tanda perusahaan dalam kondisi sehat.

Arus kas negatif artinya kas keluar lebih banyak daripada kas masuk; antara lain disebabkan oleh menumpuknya barang dagang, piutang yang tidak tertagih terlalu lama, atau sedang melakukan investasi. Pada titik ini, bila pendanaan tambahan tidak bisa didapatkan, bisnis bisa kolaps.

Arus kas terbagi menjadi 3 komponen, yaitu:
1.       Arus kas dari aktivitas operasional, meliputi penerimaan penjualan, pembayaran ke supplier, pembayaran biaya listrik, air, telpon, gaji, bonus, sosial, makanan, seragam, dan biaya-biaya operasional yang lain.
2.       Arus kas dari aktivitas investasi; terkait dengan pembelian/penjualan mesin, tanah, bangunan, furniture, kendaraan dan harta tetap lainnya.
3.       Arus kas dari aktivitas pendanaan (financing) yaitu terkait penambahan dan pelunasan hutang dan modal.
Selama arus kas dari aktivitas operasional masih positif, maka bisnis masih sehat untuk dijalankan.

Bagaimanakah manajemen kas yang baik?

Selama kita memahami dengan baik proses bisnis kita, maka menjalankan manajemen kas itu sederhana, yaitu: 
  • Ketahui kapan, di mana dan bagaimana tambahan kas akan diperlukan.
  • Ketahui bagaimana kebutuhan kas itu akan dipenuhi.
  • Jalin hubungan baik dengan bank atau pemberi pinjaman agar lancar mendapatkan dana saat membutuhkan.Buatlah perkiraan/proyeksi arus kas beberapa minggu/bulan/tahun sesuai kebutuhan. Buatlah asumsi yang paling masuk akal mengenai kapan akan menerima kas dan kapan harus melakukan pembayaran. Pahami sifat-sifat customers dan suppliers terkait pembayaran.
  • Kas yang sifatnya jangka pendek sebisa mungkin untuk membiayai kegiatan bisnis jangka pendek juga, sehingga resiko nombok bisa berkurang.